Masalah kekurangan sdm dan tertinggalnya banyak sarana infrastruktur pnbgn kita sudah bukan masalah sederhana lagi yg hrs segera ditangani.
Masalah kekurangan sdm (pilot+teknisi) dan tertinggalnya sarana dukungan penerbangan yang tengah dihadapi RI saat ini, akan memunculkan masalah dari hari ke hari, karena kondisinya sudah terlanjur "parah"
sementara yang kelihatan dikerjakan saat ini adalah terus meningkatkan frekuensi banyak penerbangan karena tuntutan pasar yg memang sedang meningkat drastis.
sementara yang kelihatan dikerjakan saat ini adalah terus meningkatkan frekuensi banyak penerbangan karena tuntutan pasar yg memang sedang meningkat drastis.
Dan itu semua hanya akan memberikan konfirmasi yang "positif" dari posisi kita yang dinilai sebagai kelompok negara dalam Category 2 FAA yang mengacu kpd Regulasi ICAO, yaitu does not comply with........ antara lain kepada International Aviation Safety Standard Requirement.
Menyedihkan, tetapi , AP 1 dan AP 2 beberapa waktu lalu, selama lebih kurang 10 tahun dipimpin oleh orang yang bukan berasal dari/berlatar belakang "aviation".
Demikian pula banyak personil di dunia bisnis penerbangan kita yang "agak masih kurang" pengetahuannya tentang penerbangan.
Kemungkinan besar itu adalah salah satu kontribusi dari beberapa sebab lainnya yang memunculkan kelalaian mengantisipasi pertumbuhan angkutan udara kita.
Saat ini RI tengah berhadapan dengan masalah kekurangan sdm (pilot+teknisi) dan tertinggalnya sarana dukungan penerbangan (peralatan+ sdm) antara lain dalam penyelenggaraan Traffic Management........
Sementara yang tengah getol dikebut sekarang ini adalah penambahan pesawat + rute penerbangan dalam menjawab kebutuhan pasar yang memang dan tentu saja jauh lebih menggairahkan.
Jadi, mudah sekali memahami tentang apa yang telah, tengah dan akan terus terjadi diwaktu mendatang ini.
Mudah2an segera ada tindakan yg fundamental sifatnya utk mengatasi itu semua shg tdk ada kecelakaan fatal lagi.
Sumber: https://twitter.com/chappyhakim
